Selasa, 27 November 2018

Menggali Potensi Desa

MENGGALI POTENSI DESA
Pada suatu kesempatan penulis mendapati sebuah postingan di WAG (WA Group) berupa video pendek yang memperlihatkan kemajuan suatu desa di Jawa Tengah, sesaat kemudian penulis menjadi termenung, kenapa engga digali juga potensi desa tempat tinggal penulis, begitu yang terlintas di pikirannya.
Desa Poncoharjo merupakan desa yang mempunyai beberapa potensi yang luar biasa yang tentu bisa digali dan dimanfaatkan untuk perkembangan desa di masa yang akan datang, penulis mencoba menggalinya dari sekian banyak potensi yang bisa dimanfatkan.
1. Areal Persawahan
Desa Poncoharjo merupakan desa yang sebagian besarnya adalah areal persawahan, terbukti desa ini menjadi salah satu lumbung padi di kabupaten bahkan bisa jadi Jawa Tengah, hal ini tentu menjadi potensi desa yang luar biasa besarnya, bila mampu digali dan dimanfaatkan sedemikian rupa, misalnya, desa membuat BUMDesa, dengan mengelola koperasi, yang salah satu produknya adalah penyewaan alat-alat pertanian yang beraneka ragam, mulai dari mesin pemanen, mesin tanam, mesin pemotong rumput, mesin penyedot air, mesin pembajak sawah (traktor), dan lain sebagainya, bahkan bisa menyediakan tenaga kerjanya, mengingat jaman now ini semakin berkurang tenaga muda yang bekerja di sawah, selain juga kadang diserbu tenaga dari luar desa tentunya.
Selain itu areal persawahan bisa menjadi lahan wisata, seperti yang ada di salah satu desa, dimana jerami bekas panen yang kuantitasnya sangat melimpah itu dimanfaatkan oleh tangan-tangan terampil yang didukung oleh kepala desa yang smart dan muda, kemudian dibentuk, menjadi kreasi seni berbentuk patung-patung yang bernilai seni tinggi sehingga mengundang wisatawan untuk berkunjung, sehingga menjadi income bagi penduduk desa. Selain itu, selain  yang disebut tentu masih banyak lagi potensi yang bisa dikembangkan dari luasnya areal persawahan.
2. Penggilingan Padi
Berawal dari luasnya areal persawahan menjadikan kampung ini mempunyai sejumlah penggilingan padi skala menengah yang mampu menyerap tenaga kerja yang cukup banyak, namun hampir seluruhnya hanya berkisar pada tenaga saja misalnya tenaga penjemur, tenaga penyelep (Penggilingan padi), padahal juga bisa menyerap tenaga kerja dan jasa yang lain, misalnya tenaga penyablon karung beras, yang jika dikelola desa, mampu menjadi potensi desa yang cukup besar.
3. Peningkatan Pendidikan Warga
Adapun jenjang pendidikan warga desa kini semakin tinggi, hal ini tentu bisa menjadi potensi yang luar biasa, khususnya sumber daya manusia (SDM) yang bisa dipergunakan untuk kemajuan desa. 

4. Daerah Aliran Sungai (DAS)
Desa ini merupakan desa yang secara geografis dilewati oleh aliran sungai yang membentang menuju ke laut, hal ini tentu bisa dimanfaatkan untuk wisata, misalnya wisata memancing atau atau jika mingkin wisata air misalnya perahu bebek, atau perahu dayung dan sebagainya, serta bisa dimanfaatkan untuk perikanan ikan tawar atau payau.

5. Makanan/ Kuliner Khas Desa
Desa ini mempunyai makanan khas desa yang tentu tidak dimiliki oleh desa yang lain yang sudah terkenal di Kabupaten bahkan sudah terkenal di kota Provinsi Semarang, warga setempat meyebutnya jamu coro (awas salah baca bukan hewan lho) atau Jun, (Jun berarti junjang-junjung/angkat-angkat), makanan sehat khas desa Cuwati ini tentu menjadi ciri khas desa yang sayang sekali jika tidak dikembangkang bahkan bisa didaftarkan menjadi makanan khas desa, lalu siapa yang harus mendaftarkan ..? berdasarkan peraturan tentu bisa didaftarkan oleh kepala desa atau tokoh masyarakat setempat. 
Selain rasa original, jamu jun ini bisa dikombinasikan dengan campuran/toping misalnya susu, coklat dan lain-lain, 
Langkah selanjutnya adalah promosi tentang makanan khas desa, misalnya pada momen desa diberikan hidangan khas desa, dengan kombinasi/ toping yang berbeda sebagaimana penulis sebutkan diatas, sedang momen-momen penting, misalnya, jika ada pejabat kecamatan bahkan kabupaten, bahkan pada kegiatan ‘sedekah bumi’ bisa disuguhkan ke pejabat yang diundang dan juga kepada masyarakat.

6. Kepala Desa dan SEKDES yang berpendidikan cukup tinggi.
Kepala Desa menjadi kunci penting untuk kemajuan desa. Dengan kepala desa yang mempunyai pendidikan serta pengetahuan dan pengalaman yang luas sebenarnya modal yang cukup untuk mempergunakannya untuk kemajuan desa, disamping kepala desa, SEKDES, juga telah berpendidikan tinggi sehingga bisa bersinergi dengan kepala desa untuk kemajuan desa tercinta.

7. Lembaga Pendidikan
Pendidikaan menjadi instrument penting dalam kemajuan masyarakat, untuk itulah pengelolaan lembaga pendidikan secara baik yang ada di desa, mulai madrasah diniyyah, TPQ (Taman Pendidikan Al Qur’an), bahkan jika perlu mendirikan lembaga pendidikan islami, setingkat sekolah dasar, atau jika mungkin sampai tingkat menengah.

8. Untuk poin ke delapan ini dan seterusnya bisa diisi oleh penulis yang lain, kami mengundang khalayak untuk menyumbangkan konten, atau menjadi editor di blog ini, silahkan kirim E-Mail anda---dianjurkan @gmail---ke zainiaddimawy@ymail.com / zaysfurniture@g mail.com 
والله اعلم……

0 komentar:

Posting Komentar